Monday, May 30, 2011

Salon "Plus-plvs"


MAKASSAR, SABTU — Belasan mahasiswa di kota Makassar melakukan aksi unjuk rasa di Jl Srigala, Makassar, Sabtu (7/1). Mereka menuntut ditutupnya salon "plus-plus".

Dalam orasinya, mereka meminta agar salon-salon yang menyiapkan pelayanan "plus-plus" dicabut izin operasionalnya.

Menurut Taqdir Alam, selaku koordinator lapangan, maraknya salon "plus-plus" tersebut karena polisi seolah-seolah menutup mata dengan adanya salon tersebut.

Selain itu, para demonstran juga mengancam jika aspirasi mereka tidak diapresiasi dalam beberapa hari mendatang, mereka akan melakukan aksi yang sama dengan jumlah personel yang banyak.

Secara terpisah, Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes) Kombes Pol Burhanuddin Andi, saat dikonfirmasi, membantah jika pihak kepolisian menutup mata dengan adanya salon "plus-plus" tersebut.

Menurut Burhanuddin, hampir tiap pekan, aparat kepolisian melakukan operasi salon "plus-plus" tersebut.

"Seharusnya yang punya tugas mencabut izin operasional salon-salon seperti itu adalah pemkot. Kami hanya bertugas memelihara ketertiban," kata Burhan saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya.

Namun, Burhanuddin hanya menambahkan bahwa jika pihak pemkot menemukan adanya salon yang menyediakan jasa "plus-plus" agar dicabut saja izinnya.